Jalan, Napas, dan Harapan Baru Bagi Lamongan

Bertahun lamanya warga kota Lamongan harus menghadapi kemacetan kronis yang begitu menyiksa di perlintasan kereta api Jalan Panglima Sudirman dan Jaksa Agung Suprapto. Di pusat kota ini, aktivitas warga pun harus berbaur dengan deretan kendaraan angkutan berat dari lintas kota sekitar – Surabaya, Gresik, hingga Bojonegoro.      

Read more: Jalan, Napas, dan Harapan Baru Bagi Lamongan

Bak cerita yang melegenda, pemudik di arus lebaran juga sudah “hapal” dengan kemacetan panjang di jalan nasional pusat kota Lamongan ini. Menjawab kebutuhan masyarakat guna mengurai kemacetan, Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur – Bali melaksanakan pembangunan Jalan Lingkar Utara Lamongan Seksi I dan II.

Kepala Satuan Kerja (KaSatker) Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah IV Provinsi Jawa Timur, Ida Bagus Made Artamana memaparkan, ada beberapa tujuan dari pembangunan Jalan Lingkar Utara Lamongan ini. Di antaranya, untuk menghindari dua persimpangan sebidang kereta api yaitu Jalur Perlintasan (JPL) 325  di sisi timur Lamongan dan JPL 317 di sisi barat Lamongan, yang mana saat ini jalur kereta api pada lokasi tersebut menggunakan jalur ganda (Double Track).

Kemudian, faktor keamanan dan keselamatan pengendara, terutama pemotor, kondisi sudut persimpangan Rel Kereta Api dengan Jalan Nasional cukup tajam sehingga sering menimbulkan kecelakaan karena terpeleset dengan Rel Kereta Api yang licin.

Selain itu, usulan Pembangunan Jalan Lingkar Utara Lamongan ini juga masuk dalam arahan program Perpres Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Provinsi Jawa Timur khususnya di wilayah GERBANGKERTASUSILA (Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan).

“Proyek ini juga dirancang sebagai kawasan multifungsi berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), dengan fasilitas publik seperti SPBU, rest area, sentra kuliner, dan parkir kendaraan besar,” imbuh KaSatker Artamana.

KaSatker Artamana menjelaskan, konstruksi Jalan Lingkar Utara Lamongan berada di wilayah Kabupaten Lamongan dan membentang sepanjang 6,765 kilometer dari Desa Rejosari, Kecamatan Deket, hingga Desa Plosowahyu, Kecamatan Lamongan. Seksi I berada di sebelah timur dan Seksi II di sebelah barat.

Dalam pembangunan Jalan Lingkar Utara Lamongan ini, menurut KaBalai Javid, mualai dari perencanaan hingga pelaksanaan, tercipta kolaborasi apik antara pemerintah pusat dan daerah, serta antusiasme masyarakat Lamongan dalam mendukung proyek ini. Proses pembebasan lahan yang berjalan lancar dan progres konstruksi yang tepat waktu menjadi bukti komitmen bersama dari seluruh Stakeholder terkait.

Kini, dengan rampung dan beroperasinya Jalan Lingkar Utara Lamongan ini, telah membawa manfaat dalam mengurangi drastis kemacetan di wilayah Lamongan, serta meningkatan kelancaran arus distribusi logistik dan keselamatan lalu lintas.

Diharapkan juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Infrastruktur ini juga membuka peluang investasi baru seperti SPBU dan pasar ikan, serta memperlancar distribusi barang dan jasa di sektor pertanian, perikanan, dan industri kecil.

“Untuk itu, kami mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan infrastruktur ini secara bijak, menjaga JLU Lamongan sebagai fasilitas umum untuk kepentingan bersama, mematuhi rambu lalu lintas, dan mendukung pengembangan kawasan sekitar agar manfaat ekonomi dan sosial paska dibangunnya JLU Lamongan dapat dirasakan secara maksimal,” ujar KaSatker Artamana.

Ke depan, untuk semakin mewujudkan konektivitas antar wilayah di Jawa Timur, selain program preservasi jalan yang bermanfaat untuk menjaga kemantapan jalan di ruas-ruas jalan nasional, terdapat juga program berkelanjutan seperti Instruksi Presiden Jalan Daerah (IJD) yang menangani jalan dan jembatan di berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur. Program ini semua bertujuan meningkatkan konektivitas antar wilayah, mendukung sentra produksi, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah.

*** Baca di Emagz sutami 004 bagaimana teknis Pelaksanaan Konstruksi yang dilakukan Jaya Konstruksi dalam pembangunan JLU Lamongan ini