SUTAMI – PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) mencatatkan produksi aluminium mencapai 274.230 ton sepanjang tahun lalu, naik 27,61% dibanding tahun sebelumnya. Volume penjualan juga tumbuh 25,55% menjadi 276.381 ton.
Dalam keterangan resminya, Direktur Utama Inalum Melati Sarnita mengatakan, INALUM terus fokus menjaga produktivitas sekaligus membangun fondasi bisnis yang berkelanjutan. Kinerja ini menjadi pijakan penting dalam memperkuat posisi Inalum sebagai pemain utama hilirisasi aluminium nasional.
Dari sisi keuangan, Inalum membukukan pendapatan sebesar US$ 716,9 juta dengan EBITDA mencapai US$ 179,2 juta dan laba bersih US$ 123,7 juta. Total aset perusahaan tercatat sebesar US$ 2,47 miliar.
Melati menambahkan, Inalum kini fokus mempercepat hilirisasi melalui proyek strategis Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat. Proyek ini diharapkan memperkuat rantai pasok aluminium nasional dan mengurangi ketergantungan impor bahan baku.
“Dengan dukungan pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan, INALUM optimistis menjadi penggerak utama industri aluminium nasional yang tangguh, berkelanjutan, dan berdaya saing global,” pungkas Melati.