SUTAMI – Pasar perkantoran Jakarta menunjukkan momentum positif pada Q3 2025. Tingkat okupansi meningkat, sementara pasokan baru tetap terbatas.
Gedung perkantoran kelas premium dan grade A diperkirakan akan tetap menjadi pendorong utama pasar, dengan proyeksi kenaikan sewa sekitar 2% per tahun selama periode 2025–2028.
Ferry Salanto, Head of Research Colliers menyampaikan, daya tarik Jakarta bagi perusahaan multinasional, ditambah dengan pengembangan infrastruktur seperti perluasan jaringan MRT dan LRT, memperkuat peran kota sebagai pusat bisnis utama dan meningkatkan aksesibilitas secara keseluruhan.
Menjelang akhir tahun, rata-rata tarif sewa diperkirakan akan tumbuh moderat dibandingkan dengan akhir 2024.
Kenaikan lebih lanjut sebesar 2–3% diproyeksikan terjadi hingga akhir 2026, didorong oleh tingkat okupansi yang tetap solid di kalangan pemilik gedung.
Beberapa sektor, seperti teknologi, energi, dan jasa keuangan, menunjukkan minat baru dalam mengamankan ruang untuk mendukung ekspansi bisnis mereka.
Dengan stabilnya pasar perkantoran Jakarta, investasi strategis dan penawaran yang berorientasi pada kebutuhan penyewa diperkirakan akan membentuk lanskap komersial yang lebih tangguh dan dinamis di masa mendatang.
