Huayou Cobalt dan UN Global Compact Bentuk Jaringan Aksi SDGs China-Indonesia

SUTAMI – Huayou Cobalt bersama United Nations Global Compact (UN Global Compact) dan 19 organisasi mitra lain meluncurkan Jaringan Aksi Komunitas Korporat China-Indonesia untuk mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) melalui kemitraan bilateral yang strategis.

Kemitraan itu disepakati melalui Konferensi Tingkat Tinggi Bisnis Global Perdana mengenai Investasi Infrastruktur Belt and Road – ‘Sabuk dan Jalan’ untuk Bisnis, Dunia, dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang Lebih Baik” yang diselenggarakan Pemerintah Indonesia dan UN Global Compact di Jakarta.

Senior Vice President Huayou Cobalt sekaligus Presiden Huayou Indonesia Nickel Industry Group Gao Baojun mengatakan, Prakarsa Sabuk dan Jalan atau Belt and Road Initiative merupakan inisiatif pembangunan infrastruktur global yang diluncurkan China pada 2013 untuk meningkatkan konektivitas dan kerja sama ekonomi antarnegara.

“Sejalan dengan semangat ‘Prakarsa Sabuk dan Jalan’, Huayou berprinsip bahwa di manapun kami berinvestasi, kami harus berkontribusi pada ekonomi dan masyarakat lokal,” ujarnya dalam keterangan resmi.

Program ini akan fokus pada berbagai bidang penting seperti pendidikan, kesehatan, sanitasi, ketenagakerjaan, pengembangan UMKM, sosial budaya, lingkungan, dan pembangunan infrastruktur lokal.

Sebagai langkah awal, program percontohan akan dilaksanakan di sekitar Kawasan Industri Huayou Cobalt Indonesia, dengan tujuan mengembangkan solusi mata pencaharian yang berkelanjutan bagi masyarakat sekitar.

Peluncuran tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, seperti Gao Baojun, Siddharth Chatterjee (Koordinator Residen PBB di China), Gita Sabharwal (Koordinator Residen PBB di Indonesia), Y.W. Junardy (Presiden UN Global Compact Network Indonesia), Liu Meng (Perwakilan UN Global Compact di China), serta perwakilan dari berbagai organisasi pendukung Jaringan Aksi ini.