SUTAMI – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya melakukan pengecekan keandalan bangunan pondok pesantren (Ponpes) Mamba’ul Ma’arif Denanyar Jombang dan Ponpes Lirboyo Kota Kediri.
Ponpes Mamba’ul Ma’arif Denanyar Jombang berdiri sejak tahun 1917 ini merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam tertua dan terbesar di Jombang memiliki jumlah santri mencapai 4.500 santri, dimana terdapat sekitar 2.500 santri yang tinggal di asrama.
Di Ponpes Mambaul Maarif tengah dibangun Sanitasi LPK berupa : MCK 6 bilik, tempat wudhu, tempat cuci tangan, tempat cuci bersama, IPALD (Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik) 1 unit serta menara air 1 unit.
Dilaksanakan dengan metode swakelola tipe IV dan Perjanjian Kerja Sama sejak 1 Oktober 2025 – 30 Desember 2025 dengan anggaran sebesar Rp250 juta.
Sementara, Ponpes Lirboyo saat ini sedang melakukan konstruksi berupa gedung madrasah putra (4 lantai), ruang serba guna serta kamar mandi, dan ruang penginapan santri.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PU Dewi Chomistriana mengatakan, hal ini adalah instruksi dari Presiden yang disampaikan melalui Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) dan Menteri PU untuk dilakukan pengecekan terhadap keandalan bangunan di sejumlah pondok pesantren.
Pengecekan bangunan selain keandalan bangunan juga memperhatikan aspek penambahan bangunan-bangunan yang ada di dalam pondok pesantren.