SUTAMI – PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) melalui unit usahanya PT Indoplas Energi Hijau (IEH) menggandeng China Tianying Inc. (CNTY) untuk menggarap Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL). Investasi proyek yang berlokasi di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) ini diestimasikan mencapai Rp 2,65 triliun.
Walikota Tangsel, Benyamin Davnie mengungkapkan, SK penetapan pemenang lelang tender telah dikeluarkan pada 17 April 2025. Benyamin berharap proyek PSEL ini bisa menjadikan Tangsel sebagai kota dengan pengelolaan sampah perkotaan yang ramah lingkungan dengan teknologi modern.
Masa pelaksanaan pembangunan fasilitas PSEL rencananya akan selesai dalam waktu dua tahun, dengan masa persiapan selama satu tahun. proyek ini diharapkan sudah mulai beroperasi pada tahun 2028, dan mulai beroperasi penuh pada tahun 2029.
PSEL ini akan mengolah sampah dari Tempat Penampungan Akhir (TPA) Cipeucang yang berlokasi di Serpong, Tangsel, Banten. Proyek PSEL Cipeucang ini akan mengolah sedikitnya 1.100 ton sampah, menggunakan teknologi Moving Grate Incenerator (MGI) yang dapat mereduksi sampah secara optimal.
Direktur Utama OASA Bobby Gafur Umar menjamin PSEL Cipeucang menggunakan teknologi pengolahan sampah paling modern, sehingga tidak mengeluarkan bau dari sampah yang diolah. Dengan begitu, PSEL Cipeucang tidak akan menimbulkan dampak lingkungan, yang diharapkan tidak akan menimbulkan gejolak sosial dari masyarakat setempat.
Proyek PSEL Cipeucang ini akan memiliki kapasitas produksi listrik hingga 25 Megawatt (MW). Dari jumlah tersebut, sekitar 5 MW akan digunakan untuk keperluan sendiri, dan sekitar 20 MW akan dijual ke PT PLN (Persero).