SUTAMI – Capai progres fisik 96,5 persen, Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, Kaltim, memasuki tahap uji coba peralatan dan awal pengoperasian kilang.
Direktur Utama Kilang Pertamina Internasional, Taufik Aditiyawarman mengatakan, saat ini, RDMP Balikpapan dan Lawe-Lawe memasuki fase krusial menuju tahap uji coba peralatan (commissioning) dan awal pengoperasian kilang (start-up).
Tahap ini menjadi penentu keberhasilan proyek dalam meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas bahan bakar minyak.
Sejumlah fasilitas utama Proyek RDMP Balikpapan telah start up, di antaranya unit revamping pengolahan crude (minyak mentah), fasilitas gas Senipah, fasilitas tangki penyimpanan crude, single point mooring (SPM) dan pipeline Lawe-Lawe serta berbagai utilitas lainnya seperti Brackish Water Reverse Osmosis (BWRO), cooling tower, Gas Turbine Generator (GTG), dan tangki penyimpanan feed RFCC serta Main Control Room (MCR).
Nantinya, unit RFCC ini akan menambah produk hasil pengilangan yaitu gasoline, LPG, dan bahan baku plastik propylene.
Tak hanya menurunkan impor LPG, RDMP Balikpapan juga menargetkan peningkatan kapasitas pengolahan kilang dari semula 260 ribu barel per hari (kbpd) menjadi 360 kbpd, serta meningkatkan kualitas produk dari standar setara Euro 2 menjadi standar Euro 5 yang lebih ramah lingkungan.