SUTAMI – PT Kereta Api Indonesia tengah mengembangkan Kereta Penumpang Kelas Ekonomi (K3) Khusus Petani-Pedagang yang kini dimodifikasi di UPT Balai Yasa Surabaya Gubeng.
Konsep desainnya mengedepankan kemudahan akses dan ruang angkut yang lebih luas. Tempat duduk dipasang sejajar di sisi kiri dan kanan kereta, sehingga ruang tengah lapang untuk menempatkan hasil pertanian atau barang dagangan, sekaligus memudahkan pergerakan di dalam kereta.
Sejumlah aspek teknis kereta juga diubah agar sesuai dengan kebutuhan khusus ini. Lebar pintu bordes diperluas dari 800 mm menjadi 900 mm, sekat partisi dihilangkan agar akses barang lebih lancar, dan jumlah kursi dikurangi dari 106 menjadi 73 untuk memberi ruang lebih lega.
Kereta Khusus Petani-Pedagang ini merupakan hasil modifikasi dari kereta kelas bisnis dan ekonomi. Saat ini, kereta tersebut sudah melalui uji statis pada 14–15 Agustus 2025 di UPT Balai Yasa Surabaya Gubeng, serta uji dinamis pada 15 Agustus 2025 dengan rute Surabaya Gubeng–Lamongan (pulang-pergi).
“Hadirnya kereta ini adalah bukti nyata komitmen KAI dalam memperluas akses transportasi publik yang inklusif, sekaligus mendukung roda perekonomian masyarakat. Kami ingin kereta api menjadi sahabat perjalanan para petani dan pedagang. Dengan transportasi yang tepat, rantai pasok akan lebih kuat, peluang usaha lebih terbuka, dan aktivitas ekonomi daerah semakin bergerak,” kata Vice President Public Relations KAI, Anne Purba.