SUTAMI – Pembangunan Twin Tower Universitas Diponegoro (UNDIP) yang saat ini tengah berjalan di kawasan Pleburan, Semarang.
Dikerjakan PT PP (Persero) Tbk melalui skema konstruksi terintegrasi rancang bangun (design & build), proyek senilai Rp355,68 miliar ini dilaksanakan dalam dua tahap: tahap pertama selama 510 hari kalender dan tahap kedua 420 hari kalender. Hingga minggu ke-39, progres pembangunan telah mencapai 12,23%, melebihi target awal.
Rektor UNDIP, Prof. Suharnomo menyatakan, proyek ini akan menjadi landmark baru UNDIP sekaligus simbol sinergi antara ilmu pengetahuan, lingkungan, dan masyarakat. Ini sejalan dengan visi kampus untuk menjadi lebih inklusif dan berkelanjutan.
Corporate Secretary PT PP, Joko Raharjo, menjelaskan bahwa proyek ini dirancang dengan konsep living-learning community yang mengintegrasikan fungsi akademik dan sosial secara harmonis. Tower I akan menjadi pusat pendidikan modern dengan fasilitas pembelajaran terpadu.
Sementara Tower II dirancang sebagai hotel pendidikan berstandar Green Building (BGH Tingkat Madya), yang mendukung kegiatan akademik seperti seminar dan konferensi, serta mendukung sektor pariwisata kota Semarang.
PT PP juga mengusung pendekatan ramah lingkungan dan efisien biaya dengan mengimplementasikan teknologi daur ulang seperti adjustable decking, clay footing bekisting, dan tile spacer reuse.
Implementasi lean construction (konstruksi ramping) dilakukan agar dapat membuat project delivery menjadi lebih efisien dan meminimalisir waste.
Dari sisi arsitektur, Twin Tower UNDIP tampil menonjol melalui desain futuristik yang memadukan Curtain Wall Sunergy Blue Green 8mm, Spandrel Panasap Lite Grey, dan sebuah Sky Bridge Interkoneksi yang menghubungkan kedua menara sebagai ikon visual yang kuat.