SUTAMI – FORTISE dan FORTISE+, dua lini produk baru diperkenalkan PT Gunung Raja Paksi – produsen baja swasta di Indonesia.
Kedua produk dikembangkan untuk menjawab kebutuhan pasar yang semakin beragam. Mulai dari efisiensi biaya, ketahanan material, hingga aspek lingkungan. Dengan menggunakan teknologi Electric Arc Furnace (EAF) dan material baja scrap, GRP berupaya menghadirkan solusi yang relevan di tengah perubahan ekspektasi industri konstruksi dan manufaktur, baik di dalam maupun luar negeri.
FORTISE ditujukan untuk aplikasi umum, menawarkan fleksibilitas dan efisiensi produksi bagi proyek konstruksi skala besar maupun menengah.
Sementara FORTISE+ diformulasikan untuk kebutuhan yang lebih spesifik, seperti struktur bangunan bertingkat, fasilitas industri, dan infrastruktur berat. Aplikasi-aplikasi ini seringkali memerlukan bahan dengan kekuatan superior dan berat yang lebih ringan.
Produk ini memadukan antara kekuatan dan keberlanjutan. FORTISE+ dibuat dari material baja scrap dengan kadar sekitar 75%, dan memiliki yield strength di atas 345 MPa, tensile strength lebih dari 450 MPa, serta tersedia dalam ketebalan hingga 120 mm.
Kemampuan produksi Welded Beam memungkinkan untuk Lebar Flange Kisaran: 200 – 1.000 mm, Tinggi Web Kisaran: 200 – 3.000 mm, Ketebalan Flange Kisaran: 8 – 100 mm, dan Panjang Maksimum: 25.000 mm.
Presiden Direktur GRP, Fedaus mengatakan, kehadiran FORTISE dan FORTISE+ merupakan bagian dari komitmen untuk terus berinovasi, terutama dalam menghadirkan pilihan material baja yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan dan kebutuhan pasar.