SUTAMI – PT Mitra Murni Perkasa (MMP) bermitra dengan PT Pembangunan Perumahan (PT PP) dalam pembangunan pelabuhan untuk mendukung kegiatan pembagunan dan operasional smelter nikel MMP yang berlokasi di Kariangau, Balikpapan Barat, Kalimantan Timur.
Pelabuhan smelter nikel MMP memiliki kapasitas sebesar 7-7.5 juta ton per tahun dan dapat mengakomodasi kapal Panamax hingga 80,000 Deadweight Tonnage (DWT) serta dilengkapi dengan peralatan modern seperti 2 portal luffing crane.
Proyek ini berhasil rampung dalam waktu kurang lebih 15 bulan, waktu yang relatif cepat untuk proyek dengan skala tersebut.
Achmad Zuhraidi Direktur Keuangan PT Mitra Murni Perkasa mengungkapkan, teknologi smelter yang dibangun memungkinkan perusahaan memproduksi dua jenis produk nikel berbeda. Saat ini perusahaan mendapat pendanaan dari bank himbara dan dua bank lokal. “Kami menjadi perusahaan nomor tiga dengan investasi dalam negeri terbesar di Kalimantan Timur,” ujar dia.
Dia menjelaskan smelter yang dibangun perusahaan akan bertahap sampai dengan enam line. Tahun ini baru akan terbangun dua line produksi. Sementara listrik yang dipakai oleh perusahaan dalam mengoperasikan smelter memakai jaringan listrik PLN. “Kami juga sudah dapat Renewable Energy Certificate (REC) dari PLN,” terang dia.