SUTAMI – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menegaskan komitmen pemerintah dalam mendorong penerapan metode Irigasi Padi Hemat Air (IPHA) untuk mendukung swasembada pangan nasional. Hal ini disampaikannya saat menghadiri Panen Demonstration Plot (Demplot) Pertama IPHA di Desa Cikedung Lor, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Metode IPHA terbukti mampu meningkatkan produktivitas panen hingga 20 persen dan menghemat penggunaan air irigasi hingga 30 persen dibandingkan dengan metode konvensional. “Kementerian PU fokus pada penyediaan air irigasi secara efisien. Kami optimis, metode IPHA dapat meningkatkan kesejahteraan petani karena hasil panen meningkat dan biaya produksi seperti pupuk dan benih dapat ditekan,” ujar Menteri Dody.
Tantangan utama dalam implementasi IPHA terletak pada mengubah pola pikir petani mengenai kebutuhan air irigasi. “Petani selama ini terbiasa dengan keyakinan bahwa semakin banyak air, semakin baik hasilnya. Padahal, hasil panen dengan metode IPHA justru lebih optimal dengan penggunaan air yang sesuai kebutuhan tanaman,” jelasnya.
Menteri Dody juga memaparkan hasil uji coba penerapan IPHA yang menunjukkan peningkatan hasil panen signifikan. “Data menunjukkan metode IPHA mampu menghemat air hingga 30 persen. Untuk padi varietas Ciherang, hasil panen meningkat dari 7,5 ton menjadi 11,04 ton per hektare Gabah Kering Panen (GKP). Sementara untuk varietas Mentik Susu, hasilnya mencapai 11,36 ton per hektare GKP,” ungkapnya.