SUTAMI – Untuk mendukung program ketahanan pangan nasional, Syngenta Indonesia meluncurkan tiga inovasi terbaru untuk meningkatkan produktivitas dan mendorong keberlanjutan pertanian padi di Indonesia.
Presiden Direktur Syngenta Indonesia Eryanto menyebutkan, ketiga inovasi tersebut mencakup Buku Panduan Budidaya Padi, Drone Learning Center, dan Benih Padi Ningrat.
Buku Panduan Budidaya Padi disusun bersama akademisi, penyuluh, dan 1.000 petani dengan format praktis agar mudah diterapkan di lapangan. Buku tersebut dibagikan gratis dalam bentuk cetak dan digital.
Inovasi kedua yakni Drone Learning Center, sebuah pusat pelatihan untuk memaksimalkan penggunaan drone dalam pertanian presisi. Ada 15 unit drone yang dapat digunakan untuk edukasi bagi petani, akademisi, hingga komunitas pertanian digital.
Nantinya, Drone Learning Center jadi tempat memperkenalkan, melatih, dan mengembangkan penggunaan teknologi drone.
“Teknologi ini diyakini mampu meningkatkan efisiensi pemupukan dan penyemprotan dengan potensi produktivitas meningkat 5%-10%. Kehadiran teknologi baru juga diharapkan mampu menarik minat petani muda agar kembali terjun ke sektor pertanian,” katanya.
Ketiga yakni Benih Padi Ningrat merupakan benih padi hibrida dengan produktivitas lebih tinggi. Dari uji coba, menunjukkan panen bisa mencapai 12 ton per hektare, di atas rata-rata 5–6 ton per hektare. “Dengan benih Ningrat ini, kami berharap petani bisa mendapatkan hasil panen yang lebih optimal dan konsisten,” tuturnya.
Menurut dia, ketiga inisiatif tersebut sebagai wujud nyata visi Petani Maju yaitu agar petani lebih produktif, berdaya saing dan meningkatkan kesejahteraan dengan dukungan teknologi serta ilmu pengetahuan.