SUTAMI – PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo memulai pembangunan pabrik Gas Biometan Terkompresi (CBG) pertama di Indonesia yang memanfaatkan limbah cair pabrik kelapa sawit. Kegiatan dimulai dengan peletakan batu pertama pabrik CBG di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Tinjowan, Simalungun.
Pabrik ini dibangun melalui kerja sama PalmCo dengan PT reNIKOLA Primer Energi, perusahaan energi hijau asal Malaysia.
Direktur Utama PalmCo, Jatmiko K. Santosa, menyebutkan, dengan kapasitas produksi 162.000 MMBTU per tahun, pabrik CBG Tinjowan diperkirakan mampu menekan emisi karbon hingga 30.000 ton CO₂ per tahun, setara emisi ribuan kendaraan bermotor.
Gas biometan dihasilkan dari pemurnian biogas limbah POME hingga setara kualitas gas alam.
Investasi strategis ini ditargetkan selesai dalam 14 bulan dan beroperasi penuh pada kuartal IV 2026. Energi bersih yang dihasilkan akan dipasok ke PT Pertagas Niaga (PTGN), anak usaha PGN, melalui kontrak jual beli 10 tahun dengan skema Build-Own-Operate-Transfer (BOOT).
PalmCo sebelumnya juga telah mengembangkan pemanfaatan biogas dari limbah sawit sejak 2019 di Riau.
Groundbreaking pabrik CBG Tinjowan ini akan menjadi awal pengembangan serupa di 20 pabrik PalmCo lainnya.