SUTAMI – Waterboard Delfland bekerja untuk mengelola air dalam hal ketersediaan air, meliputi; jumlah air yang tersedia melalui kontrol muka air, dan menjaga kualitas air. Baik itu di daratan juga air yang akan dialirkan ke sungai atau laut dengan sistem pemurnian air. Selain itu, Delfland juga menjamin wilayah mereka terjamin dari risiko banjir dengan pengelolaan sistem pengendalian banjir berupa tanggul dan sistem polder.
Ditulis oleh: Adi Martha Kurniawan
NIP. 199103132015031004
Penyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran, Direktorat Sistem dan Strategi Pengelolaan Sumber Daya Air
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Ringkasan tulisan dari kepersertaan Program DUTEP – Dutch Exposure and Training Program
September-Oktober tahun lalu, Saya berkesempatan mengikuti program DUTEP yang merupakan salah satu titik balik dalam pengembangan potensi saya dalam kemampuan pengelolaan sumber daya air. DUTEP sendiri adalah program Kerjasama antara Belanda dan Indonesia untuk pengembangan potensi ASN untuk belajar tentang pengelolaan air di Belanda.
Peserta DUTEP berkesempatan untuk menjelajah dan belajar pada konsorsium DUTEP yang terdiri dari City of Rotterdam, Waterboard Delfland, Van Oord, dan Deltares. Peserta ditunjuk pada salah satu organisasi namun tidak terbatas jika ingin menggali pengembangan kemampuan pada organisasi lain. Saya saat itu ditunjuk untuk melakukan kegiatan Bersama Waterboard Delfland.
Pengalaman Belajar dari Delfland
Delfland menawarkan bimbingan dan praktik terkait pengelolaan air di wilayah Delfland. Pada saat mendaftar DUTEP, kami ditawarkan beberapa topik penelitian yang akan dibantu oleh anggota konsorsium DUTEP, pada saat itu saya memilih River Naturalization sebagai topik penelitian selama mengikuti DUTEP karena saya penasaran bagaimana River Naturalization atau Nature-based Solutions (NBS) bisa berperan dalam menurunkan tekanan pengelolaan air (water stress).
Topik tekanan pengelolaan air adalah topik yang saya ambil ketika melakukan sekolah S2 yang juga di Belanda. Dengan topik ini saya berangkat dan diperkenalkan bagaimana pekerjaan yang dilakukan oleh Delfland dalam mengelola air di wilayahnya, pada saat di sana beberapa kali saya berpikir untuk melakukan perubahan topik studi dikarenakan nuansa pekerjaan yang berbeda dan saya merasa bahwa belajar satu topik yang spesifik tidak akan terlalu membantu banyak dalam pengembangan potensi saya.
Pada saat awal, kami para peserta melakukan brainstorming untuk memastikan topik yang kami pilih bisa secara efektif dikembangkan dengan bantuan dari para tenaga profesional yang ada di Delfland. Satu bulan pertama saya masih berpegang pada topik awal yang saya pilih dan belajar NBS untuk pengelolaan air.
*
Baca pengalaman studi Adi selengkapnya di Emagz SUTAMI 002